Unifa Gaungkan Transformasi Digital Lingkup Kampus

WAJAHINDONESIA.CO.ID, MAKASSAR – Pascasarjana Universitas Fajar (Unifa) Makassar menggelar Seminar Nasional ‘Peran Pendidikan Dalam Pengembangan SDM di Era Transformasi Digital’ di Ballroom Unifa, Kamis (3/11/2022).

Seminar Nasional tersebut menghadirkan beberapa narsumber hebat di antaranya Bupati Mamuju, Siti Sutinah Suhardi, Anggota DPR RI, Mitra Fakhruddin MB, dan Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Setiawan Aswad.

Rektor Unifa, Dr Muliyadi Hamid mengatakan, seminar nasional tersebut digelar dalam rangka peneriman mahasiswa pascasarjana Unifa.

“Jadi penerimaan mahasiswa pascasarjana ini sekarang mereka sudah mulai tahun akademiknya, sehingga mahasiswa baru yang masuk tahun ini kita lakukan penyambutan. Tapi karena yang hadir ini ada tokoh-tokoh yang menurut saya sangat inspiratif lah yah, anak-anak muda, ada anggota dewan DPR, ada kepala dinas dan khususnya bupati mamuju,” ungkapnya.

“Jadi menurut saya sayang sekali kalau anak-anak kita tidak mengikuti. Oleh karena itu saya minta dekan pascasarjana untuk diperluas ke universitas sekaligus penyambutan mahasiswa baru pascasarjana,” tambahnya.

Mengenai transformasi digital sendiri, lanjut dia, zama sekarang ini semua harus bisa bertransformasi digital,

“Jadi termasuk perguruan tinggi, Unifa sendiri kurikulumnya sekarang ini yang dipakai kurikulum digital enterpreneur. Karena semua aspek kehidupan sudah digitalisasi,” jelasnya.

Saat ini, kata dia, pihaknya baik itu di pascasarjana mau pun strata satu sedang fokus membangun program praktisi mengajar,

“Ssekarang ini salah satu modelnya (praktisi mengajar). Jadi praktisi itu baik di birokrasi, pemerintahan dan bahkan nanti di dunia usaha itu selalu akan kita undang masuk untun memberikan insight kepada mahasiswa. Kemudian yang kita harapkan kita melakukan kerjasama seperti tadi dengan Bupati Mamuju terutama pengembangan SDM,” jelasnya.

Sementara itu, Dekan Pascasarjana Unifa, Dr Ismail Marzuki mengapresiasi dan mendukung seminar nasional yang digelar mahasiswa pascasarjana Unifa.

“Jadi kita di yayasan sangat mendukung acara ini sebagai bagian dari proses tranformasi digital. Karena semua hal dalam kehidupan sekarang ini sangat bergantung dengan digital. Terutama pendidikan, olehnya itu transformasinya harus benar dan tepat. Karena kalau proses tranformasinya keliru, maka itu prosesnya atau hasilnya terlambat atau salah mentransformasikan,” jelasnya.

Terkait dengan penerapan transformasi digital sendiri saat ini, kata dia, pihaknya sudah menerapkan sejak pandemi Covid-19.

“Sudah berjalan sebenarnya sejak Covid-19 kemarin, kita sudah menggunakan device-device digital dalam proses pembelajaran termasuk dalam proses administrasi akademik, termasuk proses belajar mengajar juga harus digital, dia harus tepat, karena kalau tidak, kita salah arah,” bebernya.

Mengenai adaptasi sendiri, pihaknya sudah mendorong sejak dua tahun lalu. Malahan, lanjut dia, bagian dari proses bisnis dari masing-masing kampus harus sudah bisa mempertimbangkan transformasi digital.

“Saya sebenarnya punya skemanya. Salah satunya adalah kepemimpinan digital. Jadi meskipun platformnya digital tapi kepemimpinannya tidak digital itu sama gagal juga. Jadi rektornya digital, dekannya harus digital,” tandasnya. (KEK)