Politisi Demokrat: Sulsel Butuh Pemimpin Bepengalaman sebagai Gubernur
WAJAHINDONESIA.CO.ID, MAKASSAR — Seorang yang pernah menjadi gubernur tidak bisa dibandingkan dengan yang hanya menjabat walikota. Dua jabatan tersebut sangat jauh berbeda.
Demikian diungkapkan Politisi Demokrat Sulsel, Andi Mustamin Patawari Philip menilai dua figur Calon Gubernur Sulsel yaitu Andi Sudirman Sulaiman dan Moh Ramdhan “Danny” Pomanto.
Menurut mantan Anggota DPRD Bulukumba tiga periode itu, Andi Sudirman yang pernah menjabat sebagai Gubernur Sulsel tidak bisa dibandingkan dengan Danny yang hanya sebagai Walikota Makassar.
“Andi Sudirman Sulaiman pernah jadi gubernur, tentu saja tidak layak dibandingkan dengan Danny yang hanya memimpin kota,” ujar Andi Mustamin, Jumat (13/9).
Bagi dia, memimpin sebuah provinsi sangat berbeda dengan memimpin kota. Permasalahan yang dihadapi jauh lebih kompleks karena mencakup masyarakat yang lebih luas.
Untuk itu, ditegaskannya, lebih tepat jika memilih sosok calon gubernur dengan pengalaman yang sama, bukan level di bawahnya. Sebab pengalaman sangat dibutuhkan.
“Ini urusannya adalah masyarakat Sulsel dengan permasalahan yang berbeda-beda di 24 kabupaten/kota yang ada. Bukan masalah yang ada di lorong-lorong saja. Makanya dibutuhkan pengalaman sekelas gubernur seperti yang dimiliki Andi Sudirman,” tegasnya.
Terlebih lagi, dibeberkan Andi Mustamin, pengalaman Andi Sudirman selama menjabat Gubernur Sulsel tidak perlu diragukan. Sekalipun, hanya hampir tiga tahun lamanya 2021-2023, namun prestasi yang ditorehkan begitu luar biasa.
Berkat kepemimpinannya, Sulsel terus maju, terutama dari sisi pembangunan infrastruktur yang salah satunya mencatat peningkatan kemantapan jalan provinsi hingga 1.500 kilometer panjangnya.
Pembangunan jalan itu diantaranya, Ruas Takkalasi – Bainange – Lawo di Soppeng dan Barru, Ruas Sabbang – Tallang di Luwu Utara, dan Ruas Ussu – Nuha – Beteleme – Batas Provinsi Sulteng di Lutim.
Lalu Ruas Pasobbo – Matangli – Massupu di Tana Toraja, Ruas Massupu – Batas Pinrang, Ruas Rantepao – Sa’dan – Batusitanduk, dan Ruas Rantepao – Pangalla – Batas Sulbar.
Kemudian telah dilakukan juga pembangunan jalan Ruas Palampang – Munte – Bontolempangan di Sinjai, Ruas Tanabau – Ngapaloka – Patumbukang di Kepulauan Selayar, serta Ruas Tuppu – Pao – Pamulungan – Batas Kabupaten Toraja di Pinrang.
Tidak hanya pembangunan infrastruktur, sektor lain yang manfaatnya telah dirasakan langsung masyarakat Sulsel juga ada banyak.
Sektor pertanian dan perkebunan misalnya. Selama hampir tiga tahun Andi Sudirman menjabat gubernur, sebanyak 15.464.180 bantuan pohon atau bibit kakao telah diberikan kepada para petani di berbagai daerah di Sulsel.
Begitupun dengan bantuan bibit komoditas unggulan lainnya. Seperti kopi, pala, kelapa, dan sebagainya. Dimana semua tersalurkan dengan baik kepada para petani yang membutuhkan.
Belum lagi bicara soal pertumbuhan ekonomi, dimana di era Andi Sudirman selalu tumbuh positif. Bahkan sempat mencatatkan tertinggi ke-7 di Indonesia mengalahkan pertumbuhan nasional pada 2021.
Sepanjang 2021 Sulsel mencatatkan pertumbuhan mencapai 4,65 persen, melebihi pertumbuhan nasional yang hanya 3,69 persen.
Lalu secara kumulatif selama tahun 2022 terhadap tahun 2021 kembali mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,09 persen. Kemudian berlanjut selama tahun 2023 mencatatkan pertumbuhan sebesar 4,51 persen.
“Nah pengalaman dan capaian prestasi itu saja tidak mungkin disamakan dengan apa yang dicapai Danny sebagai walikota. Karena memang berbeda antara memimpin provinsi dan kota, kalau urus lorong saja sulit, bagaimana mau pimpin Sulsel” pungkas Andi patawari philip aktifis 98 ini. (*)
- 1
- 2
- 3
- 4