Ketum ASPI: Calon Wali Kota Makassar Harus Adu Gagasan, Bukan Gimik
WAJAHINDONESIA.CO.ID, MAKASSAR – Pemilihan umum pada dasarnya merupakan wujud dari praktik demokrasi modern, yaitu rakyat mempunyai kedaulatan seutuhnya untuk menentukan nasibnya sendiri melalui wakil-wakilnya, Salah pilih, menyesal kemudian.
Memilih calon pemimpin berarti menitipkan arah pembangunan daerah kedepan, yang juga menyangkut hajat hidup orang banyak.
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 khususnya di Kota Makassar adalah momentum untuk perbaikan untuk menetukan kemana daerah kita akan melangkah, kualitas pemimpin adalah nomor satu, utamanya, gagasan dan agenda kerja bukan hanya politik transaksional dan politisasi identitas.
“Pertarungan calon walikota dan wakil walikota Makassar 2024 merupakan pertarungan kecerdasan, terobosan, gagasan, karakter dan kemauan serius bukan pertarungan saling menjatuhkan sebab itu bukan budaya kita Bugis Makassar,” ungka Akhmal Novriyanto Kadir selaku Formatur Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Anak Petani Indonesia (DPP-ASPI) Periode 2024 – 2026.
Akhmal Novriyanto Kadir menghimbau kepada seluruh calon yang nantinya akan bertarung, diharapkan mampu merumuskan program strategis atau inovasi terbaru untuk lebih memajukan Makassar kedepan bukan justru hanya sibuk membangun citra diri yang terkadang terkesan manipulatif dan tidak substansial.
Banyaknya atribut pengenal tidak diiring dengan banyaknya ide dan gagasan yang disebarkan. Nahasnya, terkadang semakin banyak balihonya, maka akan semakin tersembunyi pula otak dan gagasan yang akan dibawahnya untuk disebut layak sebagai calon kepala daerah.
“Maka dari itu mari kita menilai dan memilih calon pemimpin yang memiliki gagasan. Harapanya, kita sebagai masyarakat memilih secara baik dan tepat sehingga melahirkan pemimpin berkualitas, yang mampu melahirkan program konkret yang ditawarkan dan realisasikan yang nantinya mampu membawa pada kebaikan serta kemajuan kota Makassar,” tegas Akhmal.
