Logo Header

Kasrudi: Ketertiban dan Ketentraman Adalah Hak Seluruh Masyarakat

Redaksi
Redaksi Jumat, 02 Februari 2024 16:38
Kasrudi: Ketertiban dan Ketentraman Adalah Hak Seluruh Masyarakat

WAJAHINDONESIA.CO.ID, MAKASSAR – Anggota DPRD Kota Makassar, Kasrudi menggelar Sosialisasi penyebarluasan Perda nomor 7 tahun 2021 tentang Ketertiban umum, ketentraman dan perlindungan masyarakat.

Kegiatan penyebarluasan peraturan perundang-undangan angkatan ke IV ini diselenggarakan di Hotel Grand Imawan Makassar, Jumat (2/2/2024).

Kasrudi menerangkan Perda ini dibuat dalam rangka mendukung pelaksanaan pembangunan daerah yang berkelanjutan perlu untuk menciptakan lingkungan yang harmonis, tertib dan nyaman.

“Perda ini untuk mengatur ketentuan tentang apa-apa saja yang membahas soal ketertiban umum, ketenteraman, dan perlindungan masyarakat,” terangnya.

Legislator Partai Gerindra ini menjelaskan, ketertiban dan ketentraman adalah hak seluruh masyarakat. Artinya bebas dari gangguan dan ancaman baik fisik maupun psikologis.

“Inilah tugas kami sebagai anggota DPRD, bukan hanya sesaat, tapi untuk 5 tahun selama menjabat. Kami telah disumpah untuk menjadi pelayan dan penyambung lidah masyarakat,” cetusnya.

Sementara itu, Abdurrazak, S.Pd memaparkan pelaksanaan kegiatan kemasyarakatan tentunya harus diawali dengan menciptakan kondisi yang tentram.

“Karena kita tidak bisa melakukan aktivitas ekonomi, pembangunan dan lainnya kalau tidak adanya situasi yang aman dan nyaman bagi seluruh warga,” paparnya.

Saat ini, kata Razak, telah dibentuk 153 Linmas yang dikoordinir langsung oleh pihak Satpol PP Kota Makassar. Dan itu semua ada di setiap Kecamatan untuk pengawalan dan partisipasi ke masyarakat.

“Tugas mereka juga sekaligus melakukan pembinaan serta menerapkan sanksi terhadap pelanggaran ketertiban umum yang terjadi ditengah masyarakat,” jelasnya.

Imran Rosiadi Bachri menambahkan ketentraman masyarakat saat ini sering terganggu dengan adanya ‘Pak Ogah’ yang kian marak terlihat di jalanan.

Imran meminta kepada masyarakat agar tidak melakukan pemberian berupa uang kepada para pak ogah yang sering melakukan penyebrangan kepada pengguna jalan.

“Karena ini sangat meresahkan warga, kami hampir setiap malam melakukan patroli, hal ini untuk meminimalisir adanya ketentraman umum yang terganggu akibat adanya masalah tersebut,” pungkasnya.

Redaksi
Redaksi Jumat, 02 Februari 2024 16:38
Komentar