Kasrudi Sebut Pendidikan Baca Tulis Al-Qur’an Bisa Lahirkan Generasi Berakhlak Mulia

WAJAHINDONESIA.CO.ID, MAKASSAR – Anggota DPRD Kota Makassar, Kasrudi menyebut melalui pendidikan baca tulis Al-Qur’an bisa lebih meningkatkan sumber daya manusia yang berakhlak mulia dan budi pekerti yang baik.

Karena itulah, kata Kasrudi, Pemerintah Kota Makassar bersama legislatif melahirkan peraturan daerah tentang pendidikan baca tulis Al-Qur’an yang diinisiasi untuk membangun akhlak anak sejak dini.

Hal tersebut disampaikan Kasrudi saat menggelar Sosialisasi penyebarluasan Perda nomor 1 tahun 2012 tentang Pendidikan Baca Tulis Al-Qur’an, di Hotel Grand Imawan Makassar Makassar, Jumat (8/12/2023).

“Perlu diketahui bersama bahwa melalui Perda ini bagaimana anak-anak kita bisa lebih memahami sikap dan perilaku hidup yang lebih baik lewat pendidikan baca tulis Al-Qur’an,” ujarnya.

Menurut Legislator Fraksi Partai Gerindra Makassar ini Perda tersebut banyak menjelaskan tata cara baca tulis Al-Qur’an dan cara mengajar dengan baik serta bagaimana bantuan guru mengaji hingga memakmurkan masjid.

Hadir sebagai narasumber sosialisasi Perda, Kabag Kesra Pemkot Makassar, Ustadz Halim menyampaikan Pemerintah kota Makassar melalui Perda ini berupaya agar meningkatkan taraf ekonomi guru mengaji di setiap masjid.

“Setiap masjid wajib diberikan insentif bagi guru mengaji dan imam masjidnya, itulah sebagai bentuk kepedulian dan apresiasi pemerintah terhadap jasa yang diberikan untuk mengajarkan pendidikan baca tulis Al-Qur’an,” jelasnya.

“Tapi tidak kalah penting bagaimana mengamalkan seluruh isi Al-Qur’an itu sendiri. Orang yang baca Alquran akan berkah hidupnya,” tambahnya.

Sementara itu, Dr M Ichsan mengungkapkan dalam literasi ada beberapa penerapan metode dalam pembelajaran membaca dan tulis Al-Qur’an.

“Misalnya metode menggunakan iqra, adalah yang dipakai sebagai dasar dalam membaca Al-Qur’an bagi seorang muslim yang pemula,” ungkapnya.

Yang kedua, kata Ichsan, metode Ummi adalah membaca Al-Qur’an yang langsung memasukkan dan mempraktekkan bacaan Tartil sesuai kaidah tajwid dengan menggunakan bahasa ibu.

“Metode ummi ini diperuntukkan untuk anak mulai dari pra sekolah dengan menekankan kasih sayang sebagai seorang ibu dengan sepenuh hati,” pungkasnya. (*)