Reses di Mangasa, Nurul Hidayat Serap Aspirasi Warga Soal Bantuan PKH
WAJAHINDONESIA.CO.ID, MAKASSAR – Anggota DPRD Makassar, Hj Nurul Hidayat bertemu dengan konstituennya di Jalan Mallangkeri Raya, Kelurahan Mangasa, Kecamatan Tamalate, Jum’at (3/11/2023).
Temu konstituen dengan warga Mallangkeri Raya merupakan titik kelima Nurul Hidayat menggelar reses pertama masa sidang pertama tahun sidang 2023/2024.
Sebelum memulai reses, Lurah Mangasa terlebih dahulu mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya kebakaran.
Ia juga meminta warga untuk antusias mengikuti kegiatan reses tersebut dan meminta warga menyampaikan aspirasinya .
Sementara itu, Nurul Hidayat mengatakan, reses merupakan ajang silaturahmi antara anggota dewan dengan konstituennya.
“reses ini merupakan percepatan dari Musrenbang. Karena dari serapan aspirasi masyarakat di reses akan menjadi pokir atau pokok pikiran dari anggota dewan yang harus menjadi prioritas dari SKPD terkait masalah masyarakat itu sendiri,” ujarnya.
Dalam reses itu juga, politisi Golkar itu mengingatkan warga akan bahaya kebakaran. Mengingat saat ini masih terjadi musim kemarau berkepanjangan.
“Untuk saat ini karena musim panas yang
panjang ini sangat rawan bahaya kebakaran,” ujarnya.
Tak hanya itu; ia juga mengingatkan untuk lebih menghemat air.
“karena kita tahu semua musim panas di tahun ini, sangatlah panjang,” jelasnya.
Sementara salah seorang warga mengeluhkan terkait bantuan PKH yang sampai saat ini belum tersalurkan di Jalan Muhajirin 1. Tak hanya itu bantuan PKH kerap terlambat.
Sementara itu, Lurah Mangasa meminta agar warga mencatat titik lorong yang dimaksud dan akan menjadi prioritas dalam program Dakel.
“Untuk masala PKH data-data akan di perbaruhi sesuai dengan fakta yg ada di lapangan,” jelasnya.
Hal yang sama diungkapkan, Nurul Hidayat, ia meminta agar titik yang tersentuh agar difoto.
“Itu akan di kerja oleh kelurahan untuk lorong Muhajirin I, klo tidak dikerja bilang sama saya akan saya tegur lurahnya. Untuk masalah PKH saya meminta pak lurah dan teamnya harus benar-benar dalam pendataan jangan sampai ada yang data salah sasaran lagi,” katanya.
“Karena kalau salah sasaran akan menimbulkan salah persepsi lagi dari masyarakat tentang bantuan-bantuan yang telah disediakan,” tandasnya.
