Buka Jendela Dunia, Mahasiswa UNM Bergabung dalam program pertukaran Mahasiswa Merdeka

WAJAHINDONESIA.CO.ID, MAKASSAR – Putri Dian Nurhafizah, Salah satu Mahasiswa UNM jurusan Pendidikan matematika, mendapat kesempatan mengikuti program pertukaran pelajar di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) diprakarsai oleh Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang merupakan program yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka tahun 2023 (PMM 3) merupakan sebuah program mobilitas mahasiswa selama satu semester agar mendapatkan pengalaman belajar di perguruan tinggi di Indonesia. PMM 3 menargetkan sekitar 204 PT Penerima dan 15.505 mahasiswa peserta program. Mahasiswa berkesempatan mendapat pengakuan kredit mata kuliah hingga 20 SKS.

Dian mengaku tak mudah baginya untuk bisa lolos di program ini, banyak kendala yang ia alami salah satunya pada saat pengurusan berkas.

“Pas pendaftaran saya baru submit ketika h-1 pendaftaranya tutup karena harus mengurus berkasnya apa lagi pernyaratannya kemarin itu wajib melakukan vaksin ketiga dimana saya kesusahan untuk mencari RS dan puskesmas yg masih menyediakan vaksin”, tuturnya saat dihubungi, Senin (09/10)

Sistem pembelajaran di UPI berbeda dengan kampus asalnya, mulai dari sistem belajar maupun kedisiplinannya.

“kalau dari segi belajarnya itu mungkin agak sedikit berbeda kalau di kampus asal kemarin itu kebanyakan dosennya menjelaskan pakai ppt nah kalau di sini langsung dipaparin di papan tulis sama dosennya jadi lebih gampang di mengerti materinya apa lagi yang materi hitung-hitungan, dan juga disini rata-rata dosennnya itu ontime dan mahasiswa di sini juga sangan aktif apa lagi ketika dosennya bertanya semua aktif merespon” tuturnya.

Ia pun berharap orang-orang yang baru akan mencoba sebisa mungkin memanfaatkan kesempatan yang ada, untuk mencoba hal-hal baru yang berdampak positif.

“Manfaatkan kesempatan yang ada untuk tumbuh, belajar, dan memberi dampak positif dalam diri kita dan orang-orang disekitar kita. Melalui PMM, pintu-pintu pengalaman terbuka. Kamu akan merasakan napas budaya baru, mencicipi rasa kehidupan yang berbeda jadi jika kesempatan itu ada kenapa tidak”, pungkasnya.

Citizen reporter: Amalia (Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Alauddin Makassar)