Logo Header

Pasar Sepi Pengunjung, Pemerintah Selayar Diminta Kepeduliannya

Rezki Johannir
Rezki Johannir Minggu, 03 September 2023 23:50
Pasar Sepi Pengunjung, Pemerintah Selayar Diminta Kepeduliannya

WAJAHINDONESIA.CO.ID, KEPULAUAN SELAYARSejak pandemi Covid 19 melanda situasi pasar sentral Bonea yang terletak di Kelurahan Benteng Utara Kecamatan Benteng Kepulauan Selayar makin sepi dari hari ke hari. Bahkan situasi tersebut tak kunjung membaik pasca Pemerintah mencabut status pandemi tersebut.

Bukan hanya pembeli bahkan beberapa penjual juga mulai tidak rutin membuka lapaknya. Kondisi semakin buruk pasca Pasar Rakyat tersebut mengalami musibah kebakaran pada Februari 2022 tahun lalu.

“Semenjak Corona terus disusul juga musibah kebakaran, kebanyakan pasar sudah sepi sekali, kami harap pemerintah atau instansi terkait dapat mengambil kebijakan bagaimana caranya supaya pasar bisa rame kembali. Kasian orang orang di Pasar, apa lagi kebanyakan orang belanja di TPI sekarang, padahal kan itu tempat pelelangan ikan.

Jadi saya minta sekali kali Ki datang ke lapangan juga tinjau langsung keadaan pasar.” Harap Titin, salah seorang Pedagang Pasar Sentral Bonea, sebagaimana disampaikan ke redaksi Selayarnews, hari ini Minggu (03/09).

Menurut Titin, Kondisi sepi ini dirasakan pedagang termasuk pada waktu-waktu yang biasanya ramai pembeli.

”bahkan kemarin itu lebaran H-2 id Fitri dan id adha masih kurang pembeli, yang sebelumnya kita dapat omset puluhan juta sekarang yang penting ada yang beli dagangan ta itu sudah Alhamdulillah sekalii mi” tambahnya.

Disebutkan, bahwa kondisi di Pasar sentral Bonea juga kurang elok dipandang mata karena banyaknya tenda-tenda sementara yang dibangun dan tidak tertata rapi.

”kita di larang bangun atap, karena menurutnya itu merusak pemandangan, mana lebih merusak pemandangan di pasangi atap pake seng dibanding bangun tenda begini, kasian juga yang kena kiosnya, panas jadi kepanasan hujan jadi kehujanan, kalau pas pulang dari pasar mesti di lepas lagi supaya tidak di terjang angin”, ungkapnya.

Menanggapi hal tersebut Pimpinan Redaksi Selayarnews Darmawang mengaku prihatin dengan kondisi tersebut. Ia menilai ada beberapa faktor yang mengakibatkan sepinya pasar Sentral yang dibangun pada Tahun 2015 tersebut.

”Yang pertama, kondisi ekonomi masyarakat memang yang sangat melemah, daya beli turun. Penyebab pasar sentral sepi. Kedua orang lebih senang ke pasar TPI karena akses dekat/ditengah kota, kebutuhan belanja masyarakat sebatas kebutuhan RT seperti sayur dan ikan mereka memilih ke TPI, untuk pakaian banyak lapak Toko di Kota Benteng ” Ungkap Darmawan.

Selain itu menjamurnya Pasar Swalayan di Kota Benteng juga menjadi penyebab yang cukup signifikan yang mengakibatkan Pasar tradisional semakin sepi.

”Keberadaan pasar modern (Swalayan) yang menjamur di Kota Benteng juga banyak menarik minat warga. Aneka jualan yang ditawarkan dengan konsep yang lebih nyaman bagi pengunjung membuat banyak ketertarikan bagi warga yang beralih ke Pasar Modern. Sebagaimana diketahui bahwa Pasar modern ini adalah bisnis jaringan yang uangnya saat sudah dibelanjakan akan langsung ke luar Selayar, sehingga roda ekonomi lokal semakin melambat ” papar Darmawang.

Menurutnya, total transaksi di Pasar modern ini dapat mencapai ratusan juta dalam sehari. Yang berarti kurang lebih sejumlah itu uang yang harusnya berputar di Selayar akan keluar daerah setiap harinya. Transaksi pembelanjaan itu tercatat sehingga secara statistik ekonomi baik-baik saja dan tentu berbeda dengan kondisi rill di Lapangan.

“Bayangkan saja target transaksi pasar modern itu antara 20 hingga 40 Juta perhari x 16 Gerai yang saat ini berdiri di Selayar berarti dalam sehari ada ratusan juta uang keluar Selayar, dikali sebulan itu berapa? Otomatis uang yang beredar di masyarakat menjadi terkuras” jelasnya.

Dengan kondisi seperti ini memang diperlukan kebijakan dari Pemerintah Daerah yang lebih berpihak kepada masyarakat kecil. Khusus untuk pasar sentral Bonea, menurut Darmawang harus ada kebijakan yang benar-benar memposisikan Pasar Bonea sebagai Pasar sentral.

”Jadi bukan yang nama saja Pasar sentral, tetapi harus di dukung oleh kebijakan yang membuatnya jadi sentral. Fasilitas yang memadai dan penataan yang cukup menarik, serta segala kebutuhan warga tersedia di sana.” tutup Darmawang. (Red)

Penulis : Rezki Johannir
Rezki Johannir
Rezki Johannir Minggu, 03 September 2023 23:50
Komentar