Logo Header

Warga Pulau Jinato Kesulitan Transportasi ke Pusat Kabupaten di Benteng Selayar

Rezki Johannir
Rezki Johannir Senin, 06 Februari 2023 16:01
Warga Pulau Jinato Kesulitan Transportasi ke Pusat Kabupaten di Benteng Selayar

WAJAHINDONESIA.CO.ID, SELAYAR – Sejak kapal feri tidak melayani rute pelabuhan Pulau Jinato, dan kapal Pelni yang belum ada jadwal operasi karena naik dok sejak akhir tahun 2022 lalu, warga Pulau Jinato merasakan sulitnya transportasi ke pusat kabupaten di Benteng Selayar.

Untuk sampai ke Pulau Selayar, warga harus menunggu kapal-kapal pengangkut ikan yang mau berangkat ke pelabuhan di Bulukumba atau Sinjai atau harus menyeberang ke pelabuhan feri di Pulau Kayuadi.

” Kami sangat kesulitan kalau mau ke Selayar, karena harus nyeberang duku ke Kayuadi baru bisa dapat kapal feri yang jadwalnya juga hanya 2 kali seminggu. Tambah sulit lagi karena kapal Pelni belum ada jadwal operasi, jelas Muh. Arsyad, Kepala Dusun Jinato, Senin (6/2/2023).

Selama tidak ada kapal penumpang yang sandar didermaga Pulau Jinato, satu-satunya alternatif yang menjadi andalan masyarakat untuk masuk dan keluar Jinato adalah kapal-kapal es dan perahu yang bisa dicarter ke Selayar, memang kapal es lancar tapi tujuannya kebanyakan Bukukumba dan Sinjai, jadi kita segan minta di kasi singgah, jelas Ilham, di Jinato.

Menurutnya kondisi ini sangat menyulitkan masyarakat, apalagi kalau ada yang tiba sakit dan harus dirujuk ke Selayar. Selain itu urusan-urusan mendadak ke pusat kabupaten sangat terhambat. Termasuk distribusi logistik para pedagang ikut mengalami kesulitan.

Menumpang perahu perahu perikanan dan perahu rakyat bukan tanpa resiko bagi warga, karena jenis kapal yang digunakan sebagai sarana alternatif, bukan untuk membawa penumpang yang
tidak dilengkapi alat keselamatan pelayaran, seperti pelampung. Bisa dibayangkan jika kondisi perairan Kepulauan Selayar seperti saat ini musim barat, tentu sangat beresiko mengancam keselamatan masyarakat.

Masyarakat juga menyadari akan ada bahaya mengancam keselamatan jiwa mereka, tetapi mau tak mau dan suka tak suka terpaksa menggunakan kapal barang karena tidak ada pilihan angkutan lain.

Warga berharap agar Pemerintah dan wakil rakyat serius memperhatikan hal keluhan warga ini. (Tim).

Penulis : Rezki Johannir
Rezki Johannir
Rezki Johannir Senin, 06 Februari 2023 16:01
Komentar