Selayar Mapan Mandiri
Dahulu, Selayar atau Tanadoang dikenal sebagai tempat persinggahan dan tempat berdoa bagi para pelaut baik dari barat maupun dari timur, hal ini dibuktikan dengan masih ditemukannya peninggalan sejarah baik Gong Nekara maupun Jangkar Tua. Pada tahun 1739, ekspansi perdagangan dari belanda mulai mamasuki Bumi Tanadoang dengan sistem pemerintahan keresidenan. Dibawah residen terbagi lagi dengan pemerintahan yang setara dengan kecamatan (Reganschappen) yakni, Reganschappen Gantarang, Reganschappen tanete, Reganschappen buki, Reganschappen laiyolo, Reganschappen Barang-Barang dan Reganschappen Bontobangun.
Pada tahun 1942 pemerintahan belanda diganti dengan pemerintahan Jepang (Guntjo Sodai).
Lalu kemudian di tanggal 29 November 1945 terdapat gerakan penting dari pemuda-pemuda Selayar yang dipimpin oleh Rauf Rahman, gerakan ini berhasil memasuki kantor Polisi Kolonial dan mengambil alih pemerintahan. Hal tersebut menjadi tonggak perjuangan dimulainya pengambil alihan kekuasaan untuk mengatur daerah sendiri secara mandiri oleh putra daerah, tanggal tersebut kemudian diperingati menjadi hari jadi selayar, Sedangkan Tahun hari jadi Selayar diambil dari tahun awal masuknya Islam di Selayar yang ditandai dengan Raja Gantarang Pangali Patta Radja yang memeluk islam di tahun 1605. Sehingga ditetapkan Hari Jadi Selayar 29 November 1605.
Dimasa Sekarang, Kita dapat melihat dan merasakan buah dari perjuangan para pendahulu kita, sisa sisa peninggalan sejarah masa lampau baik dari infrastruktur, Budaya, Bahasa dll. Setelah pemilihan langsung diterapkan pada tahun 2004 lalu, sudah dua kali pergantian tokoh lokal putra Selayar yang memimpin menjadi selayar. Banyak polemik dan tantangan untuk tetap menjadikan SELAYAR MAPAN MANDIRI (Menata Masa Depan Masyarakat Adil dan Makmur Dibawah Ridha Ilahi).
Kini umur Selayar sudah mencapai 417 tahun. Banyak harapan untuk Selayar kedepannya dari segala golongan kritis akan kebijakan dan pembangunan. Begitupun saya menginginkan Selayar menjadi yang lebih baik, lebih bersih dan lebih maju dengan berlandaskan nilai nilai luhur.
Dirgahayu Tanah Awalku, Dirgahayu Tanadoangku, Dirgahayu Selayarku.
Mapanji Aragani
Ketua Umum KBM Selayar UMI
AKO ME’LENG SIMATA JARUNG!
