Logo Header

Pasca Penyerangan Asrama Mahasiswa di Makassar, Pemkot Diminta Intens Bangun Komunikasi

Redaksi
Redaksi Selasa, 30 November 2021 18:19
Kasrudi.
Kasrudi.

WAJAHINDONESIA.CO.ID, MAKASSAR – Anggota DPRD Makassar Kasrudi angkat bicara terkait adanya penyerangan asrama Mahasiswa di Makassar. Ia meminta Pemkot Makassar lebih intens berkomunikasi dengan pihak kampus dan kepolisian untuk meminimalisir kejadian yang sama terulang.

Diketahui, Penyerangan pertama terjadi di sekretariat mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Islam (UIM), Jalan Perintis Kemerdekaan, Jumat (26/11/2021) pukul 21.10 WITA.

Dalam peristiwa ini, seorang mahasiswa terluka akibat tebasan senjata tajam dari pelaku yang dikabarkan berjumlah puluhan orang.

Peristiwa kedua, penyerangan serupa terjadi di asrama putra Ipmil, Jalan Sungai Limboto, Lorong 37, Makassar, Minggu (28/11/2021) pukul 02.00 yang dilakukan belasan orang tak dikenal.

Satu orang mengalami luka serius karena pergelangan tangan kirinya terputus akibat

senjata tajam pelaku.

Peristiwa terakhir dan serupa terjadi di asrama 1 Kepmi, Jalan Gunung Limboto, Lorong 48, Makassar.

Pelaku membakar sebagian isi asrama tersebut menggunakan bom molotov.

“Kami berharap pemerintah kota lewat pengalaman harus tetap menjalin komunikasi dengan unsur Forkopimda terutama dengan pihak kampus,” ungkapnya saat dikonfirmasi, Selasa (30/11/2021).

“Karena ini terjadi karena kurangnya komunikasi antar kampus, lebih efektif dan intens lagi Pemkot Makassar berkomunikasi utamanya dengan pihak kampus. Sehingga hal-hal seperti ini bisa diminimalisir,” tambahnya.

Kata dia, jangan sampai kejadian ini meluas. Ia berharap kejadian ini bisa reda, karena pihak kepolisian sudah turun mengusut.

“Sekarang bagaimana caranya lebih intens lagi komunikasi dengan pihak kampus. Kita di Makassar ini terus terang agak repot, karena banyaknya mahasiswa dari beberapa daerah. Jadi untuk mengantisipasi solusinya Pemkot intens melakukan komunikasi dengan kampus-kampus dengan kelompok-kelompok mahasiswa,” bebernya.

Politisi Gerindra itu juga berharap agar Pihak kampus memberikan sanksi yang berat ketika ada kejadian seperti ini.

“Sehingga menjadi pelajaran bagi mahasiswa lain. Sehingga apabila ingin berbuat ada sanksi yang menanti,” jelasnya.

Ia juga sangat menyayangkan adanya pesan-pesan berantai di Media Sosial yang membuat masyarakat sedikit panik.

“Ini terjadi akibat kurangnya komunikasi. Makanya ketika ada seperti ini bisa diminimalisir dengan komunikasi-komunikasi yang intens,” katanya.

“Sehingga kejadian kemarin langsung beredar, sebenarnya disayangkan juga harusnya tidak terjadi. Ini harus jadi pengalaman dan intens lagi Pemkot melakukan komunikasi dengan pihak kampus,” pungkasnya.

Redaksi
Redaksi Selasa, 30 November 2021 18:19
Komentar